Thursday, August 18, 2016

Jakarta-Singapura-Jakarta (3H2M) Maret 2015

Negara pertama yang ingin saya kunjungi sebenarnya adalah Korea Selatan. Tetapi saat itu memutuskan untuk mengunjungi Singapura terlebih dahulu supaya saat pengajuan visa Korea Selatan nanti, travel history saya tidak kosong. Motivasi lainnya adalah....nonton film Fifty Shades of Grey di bioskop. Karena saya tahu film ini ngga akan masuk bioskop Indonesia, jadilah saya makin bersemangat untuk pergi ke Singapura. Hihi 😝

Perjalanan ini berlangsung dari tanggal 4-7 Maret 2015. Dua orang teman saya ingin ikut, jadi kami bertiga berangkat ke Singapura tahun lalu. Ini pengalaman ke luar negeri pertama kalinya bagi saya. Sebetulnya saya punya paspor sejak tahun 2011 tetapi baru terpakai di awal tahun 2015 kemarin. 😁

==4 Maret 2015 pukul 22.00 - 7 Maret 2015 pukul 21.20==

1. Tiket Pesawat
Pilihan saya untuk low budget airplane ticket (ke luar negeri) antara Airasia atau Jetstar. Kenapa ngga Tig3r Air atau Li0n Air? Ngga berani ambil resiko untuk hobi mereka yang suka delay. Caranya dapat tiket murah tapi ngga murahan? Sering-sering buka website maskapai penerbangan yang kamu incar dan jangan lupa subscribe ke email mereka. Jadi kalau ada promo, bisa tahu dari email yang sudah kamu subscribe.
Untuk perjalanan kali ini saya pilih tiket PP dari Jetstar karena waktu itu harganya lebih hemat daripada Airasia. Tiket CGK-SIN-CGK dari AA waktu itu jatuhnya Rp1.200.000 sedangkan CGK-SIN-CGK dari Jetstar bisa Rp870.000 dengan rincian:
- CGK-SIN (4 Maret 2015 jam 21.30): Rp250.000 (belum termasuk pajak bandara Soetta Rp150.000)
- SIN-CGK (7 Maret 2015 jam 19.15): Rp620.000 (belum tambah bagasi 15 kg: 180.000)
Saya membeli tiket ini secara tidak sengaja karena waktu itu saya sedang iseng cek-cek harga lalu.....tertekan "submit". Untunglah jadwalnya sesuai. Jadi saya bisa rencanakan berangkat.
Dan saya pilih penerbangan CGK-SIN yang paling akhir (jam 22.00) karena sampai di Singapura nya sudah masuk jam 00.45 dini hari. Niatnya mau stay di airport sampai pagi lanjut keliling-keliling. Lumayan kan hemat penginapan satu malam. Hehehe
Total tiket pesawat PP CGK-SIN-CGK: Rp1200.000.

2. Penginapan
Tadinya mau milih hostel yang bentuknya dormitory (asrama dengan kasur tingkat) kalau perginya hanya berdua. Tapi ternyata jadi pergi bertiga dan setelah dihitung ulang, jatuhnya ngga beda jauh kalau kita milih hotel bintang 2.
Hostel (Traveller@SG di daerah Lavender St) untuk 3 hari 2 malam: Rp440.000 per orang. Fasilitas: satu kasur, AC, kamar mandi di luar kamar, kamar khusus perempuan, cuma ada loker untuk simpan tas.
Sedangkan hotel bintang 2 (Fragrance Hotel - Sapphire) yang kami incar itu harganya Rp1.410.000 per kamar (bisa ditempati maksimal 3 orang) untuk 3 hari 2 malam. Fasilitas: satu kasur single, satu kasur double, flat TV, hair dryer, kamar mandi dalam ruangan, room service, compliment tea, coffee and water.
Jadi pilihannya jatuh ke Fragrance Hotel-Sapphire di daerah Geylang dengan harga Rp1.400.000 untuk 3 orang (Rp466.000 per orang) :)

3. Transportasi Umum
Ngga perlu ditanya deh kalau masalah yang satu ini. Kenapa saya yakin ngga akan kesasar di Singapura karena salah satu teman saya sudah khatam dengan Singapur. Hihi! Transportasi umum (MRT) di Singapura murah, mudah, cepat dan jelas.  Tapi sebelum naik transportasi publik di Singapura, harus punya kartu EZ Link dulu buat bayar MRT dan bisnya. Sejenis kartu Flazz BCA / BNI TapCash dan teman-temannya yang buat naik Transjakarta atau KRL di Ibukota Jakarta. Di stasiun pemberangkatan harus tap kartu dan di stasiun tujuan juga harus tap kartu, nanti otomatis saldo akan terpotong. Sebenarnya ada pilihan lain selain EZ Link. Kamu bisa beli Singapore Trip Pass (STP). Budget kasar untuk transportasi 3 hari 2 malam: S$ 15 (142.500)

4. Rencana Perjalanan
Kalau yang satu ini ngga bisa dijadiin referensi. Karena super random dan ngga terlalu dikasih budget. Supaya ada gambaran, dijelasin sedikit deh ya..

== 5 Maret 2015 ==
Begitu sampai di bandara Changi langsung cari makan dan tempat "aman" untuk stay sampai pagi. Berhasil stay di Snooze Lounge sampai jam 4 subuh. Selanjutnya diminta keluar imigrasi sama petugas bandara yang dua orang diantaranya membawa senjata api (seriusan lho ini 😣 ) karena saya dan teman saya ngga punya boarding pass untuk penerbangan selanjutnya. Hahaha. Setelah diminta keluar imigrasi, kami stay di ruang tunggu depan counter check in Terminal 1 karena masih harus nunggu teman yang flight nya jam 6 dari Jakarta. Long story short, kami ketemu bertiga dan langsung menuju Vivo City untuk nyebrang ke Sentosa Island, foto-foto di depan Universal Studio, keliling Sentosa Island naik free shuttle car gitu. Selesai dari Sentosa, lanjut ke Marina Bay, Merlion, Esplande, Gardens by The Bay sampai malam dan lanjut makan malam di Glutons Bay Makan Sutra. Rincian:
- Makan + minum (nasi lemak + air putih) di Vivo City: S$ 12 (Rp114.000)
- Sightseeing di Sentosa Island, Marina Bay, Merlion dan Gardens by The Bay: FREE!
- Green Tea Latte @ Starbucks: S$7 (Rp66.500)
- Ice Cream Cone Walls @ Universal Stusdio: S$ 4 (Rp38.000)
- Makan malam di Makan Sutra: S$ 11 (Rp104.500)
Total hari pertama: Rp323.000

== 6 Maret 2015 ==
Karena dari hotel sudah siang, jadi kami langsung cari makan siang baru lanjut jalan. Setelah makan kebab di Haji Lane, keliling dulu ke Bali Lane, Arab Street baru lanjut ke Bugis. Di Bugis jalan-jalan sambil nyari merchandise dan dengan harga terjangkau. Karena salah satu temanku harus balik ke Jakarta sore itu, jadi kami balik ke Changi untuk mengantar dia. Setelah mengantar, langsung lanjut ke Orchad Road untuk memenuhi salah satu tujuan kami ke SG; nonton Fifty Shades of Grey. Haha. Setelah puas nonton FSOG, lanjut makan dan took some pictures di Orchad Rd sebelum akhirnya salah naik bis dan berakhir di Geylang pada jam 23.30 malam. Hampir tengah malam dan di negara orang, sodara-sodaraaa..... Belum lagi si Geylang ini adalah Red District nya Singapore. Uhhhh~~~
- Makan Kebab: S$ 8 (Rp76.000)
- Merchandise: S$ 17 (Rp161.500)
- Nonton FSOG: S$ 13 (123.500)
- Minum @ Coffee Bean: S$ 8 (Rp76.000)
- Makan fast food @ 7 Eleven: S$ 4 (Rp38.000)
Total hari kedua: Rp475.000

== 7 Maret 2015 ==
Karena harus check out dari hotel jam 12.00, kami langsung bawa barang dan langsung check out jam 11.00 daripada bolak-balik hotel sebelum ke Changi.
Berhubung ada barang yang mau dicari temen saya, kami kembali hunting barang itu di Bugis. Dan ternyata apa?? Nemu tempat yang banyak jual merchandise dan lebih murce mursidah. Nyesel deh beli di tempat sebelumnya. 😭 Setelah teman saya cari barang dan saya beli merchandise lagi, kami lanjut makan siang dan kembali ke Orchad Rd lagi masih dalam rangka hunting si barang ini.
Waktu sudah menunjukkan 2 jam sebelum flight temen saya berangkat, jadi kami jalan ke Changi. Flight saya dan temen saya berbeda satu jam, tetapi kami check in bersamaan. Sampai akhirnya boarding gate flight saya dibuka dan harus kembali duduk di dalam perut burung besi bernama Jetstar ini.
- Merchandise batch 2: S$ 30 (Rp380.000)
- Makan siang @ Popeyes: S$ 4.5 (Rp42.800)
Total hari ketiga: 422.800


Total keseluruhan: 870.000 (tiket pesawat PP) + 150.000 (Airport Tax Soetta) + 180.000 (bagasi SIN-CGK 15 kg) + 466.000 (Hotel) + 142.500 (Ongkos Transport) + 323.000 (Day 1) + 475.000 (Day 2) + 422.800 (Day 3) = Rp3.029.300


Total pengeluaran ini sebenarnya masih bisa ditekan lagi tetapi karena perjalanan ini sudah saya rencanakan untuk ngga terlalu budgeting, ya beginilah hasilnya. Total ini belum termasuk ongkos dari rumah ke Bandara Soekarno Hatta.


Sedikit tentang Singapura:
1. Bawalah botol minum dari rumah dan isi ulang di Changi Aiport begitu tiba. Harga air mineral di beberapa swalayan disana lumayan mahal.
2. Internet. Sering-sering aktifkan Wi-Fi dan cari yang ngga pakai password. And then...voila! Kamu bisa berkabar dengan saudara dan kerabatmu via aplikasi messenger yang kamu punya. Dan kamu bisa upload foto yang kamu mau di media sosialmu! 😉
3. Dilarang makan/minum di dalam MRT atau Bis.
4. Jangan lupa buang sampah bekas makan kalau sudah selesai. Rata-rata tempat makan disana menyediakan tempat sampah langsung dan pelangganlah yang membuang sampah bekas makanny. Bukan ditinggal di meja begitu saja. Ini namanya self-service :)
5. Saya kagum dengan tata letak kotanya. Bersih. Rapi. Totally love it!
6. Kalau kamu mau naik ke MRT, berdiri di pinggir pintu dan dahulukan penumpang yang keluar MRT, baru masuk ke MRT. Akan ada garis merah dan hijau di sana.
7. Ada dua pintu di bis umum. Pintu yang depan untuk penumpang masuk (dan tap kartu EZ Link) dan pintu yang tengah untuk turun/keluar bis (tap kartu EZ Link lagi. Saldo akan otomatis terpotong).
8. Di Singapura ngga ada yang namanya kondektur. Jadi bagaimana kalau kita mau turun di halte selanjutnya? Cukup tekan bel yang ada di setiap tiang pegangan di bis. Maka supir akan berhwnti di halte selanjutnya.
9. Yang saya lihat, kebanyakan petugas bersih-bersih (housekeeper) di bandara dan Food Republic Vivo City itu adalah lansia. Menurut teman saya, mereka dipekerjakan agar meringankan beban pikiran mereka tentang bagaimana nasib hari tuanya.
10. Kalau kamu naik eskalator dan tidak sedang terburu-buru, selalu berdirilah di sebelah kiri. Karena sebelah kanan itu untuk pejalan kaki yang sedang terburu-buru.

Sepertinya segini dulu yang bisa saya ceritakan. Biarpun ngga banyak destinasi yang dikunjungi, kalau teman travel kita menyenangkan dan bisa mengatur pengeluaran, pasti akan meninggalkan cerita lain yang membekas di hati. Save money, and DO travel! Selamat menabuuuung..

Salam,
Dian Shinta 😉

No comments:

Post a Comment